Viral Warga dan Sekolah Ribut Soal Seratus Juta – Warga dan SMP Kristen Petra 2 dan SMA Kristen petra 2 di jalan raya manyar tirtosari terlibat keributan saat di sidak wakil wali kota surabaya Armuji. Salah satu penyebabnya adalah bayaran keamanan.
Armuji terlihat sedang sidak menemui slot bet 100 warga dengan pihak sekolah petra di depan SMA kristen petra 2. Keadaan sempat tegang dengan nada suara tinggi karena kedua pihak merasa benar.
Permasalahan pertama soal kemacetan. Warga merasa kedatangan dan kepulangan siswa membuat kemacetan di Jalan Manyar Tirtomoyo. Pihak sekolah petra mengatakan itu karena ujung jalan manyar tirtosari di tutup untuk akses ke sekolah. Karena itu terjadi kemacetan.
Namun sepertinya masalah utama yang menjadi ujung konflik ini adalah perkara iuran keamanan yang menurut warga tidak sesuai dengan yang di minta. Warga menyebut petra susah membayar. Sebaliknya, petra mengaku keberatan dengan jumlah nominalnya dan sempat mendapat intimidasi.
Pernyataan Warga Mengenai Iuran
Baca juga : Peristiwa Teroris Remaja Rencanakan Bom Bunuh Diri
“Mewakili RW 4 mengatakan mengenai iuran penjagaan. Ada empat biaya ke amanan dari RW 04, RW 05, dan RW 07 dan petra. Semua masuk uang ke bendaharaan untuk membiayai satpam di sini selama 5 tahun tidak naik makalnya di naikan. Awalnya Rp. 32juta perbulan kali 4 untuk bayar satpam di sini. Ada kantor, tempat usaha Rp.200 ribu. petra mengantarakan anak itu buat macet, di tambah petra tidak mau bayar,” kata warga.
Perwakilan petra mengatakan selama ini pihaknya mendapatkan intimidasi, salah satunya slot resmi penutupan jalan. Soal jalan itu, menurutnya, sudah ada solusi tapi tidak di jalankan.
Menengahi debat antara warga dan perwakilan petra tersebut, Armuji mempertegas permasalahan apa yang terjadi dengan mempertanyakan apa apa yang menjadi keberatan warga?
“Kami keberatan Rp 25jt per bulan. Rp 100 juta di bagi 4 RW, per RW dapat Rp 25 jt. Awalnya Rp 32 juta di bayar, ada kenaikan tidak di bayar”. ucap warga.
Perwakilan petra menjawab bahwa pihaknya menganggap bawa pertanggungjawaban atas uang iuran ke amanan itu tidak jelas. Karena itulah mereka enggan membayar pa yang di minta warga. Apalagi petra menemukan adanya dugaan penyalahgunaan uang iuran keamanan tersebut.